Kamis, 09 April 2009

Seputar Otomotif

BMW KEMBANGKAN NAVIGASI PERAMAL
SISTEM navigasi pada kendaraan saat ini memang memudahkan pengemudi untuk mencapai satu tujuan. Dan Departemen Riset dan Teknologi BMW AG telah mengembangkan sistem navigasi dengan teknologi artifisial yang bisa mengajarkan keterampilan dasar mengemudi.

Bahkan, tanpa harus harus memasukan tujuan, sistem navigasi terbaru ini bisa memberikan peringatan situasi lalu lintas atau meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.

Sistem navigasi masa depan ini telah diujicobakan pada sedan BMW seri-3 terbaru, dimana sistem ini mampu memprediksi tujuan pengemudi dan arah rute yang akan dipilih, meski pengemudi belum memasukan tujuan.

Manager Proyek BMW Andreas Winckler mengatakan sistem navigasi ini bekerja seperti 'tukang ramal' dengan tingkat akurasi yang tinggi. "Jadi sistem navigasi yang dikembangkan ini bersifat proaktif, tidak harus menunggu perintah," katanya.

Dengan adanya sistem navigasi pintar ini, BMW yakin konsumsi bahan bakar mobil akan lebih irit karena sistem akan memberi petunjuk kepada pengemudi arah dan tujuan yang lebih pasti.

Untuk mengembangkan kemampuan proaktif ini, sistem navigasi harus diisi profil pengemudi, mulai dari pengalaman mengemudi, pengetahuan terhadap lalu lintas dan jalanan yang biasa dilalui. Tidak itu saja, sistem navigasi juga akan meminta jadwal rutin aktifitas pengemudi.

"Misalnya, setiap Senin saya selalu berangkat ke kantor dan jika anak saya ikut maka saya harus antar anak ke sekolah. Nantinya, secara otomatis mobil akan mengarahkan saya dulu ke sekolah, sebelum saya ke kantor," kata Winckler.

Prototipe sistem navigasi BMW ini memiliki tihgkat keakurasian dalam meramal tujuan pengemudi sebesar 70 persen atau lebih tinggi dari awal proyek ini dijalankan, yang baru 30 persen akurat.


SEKUTER ELEKTRIK MASA DEPAN
ZAMAN sekarang masyarakat dunia semakin membutuhkan suatu kendaraan yang ringan serta efisien. Alhasil para perancang dan produsen otomotif pun saling berusaha untuk memenuhi tantangan tersebut. Salah satunya adalah skuter elektrik Movito yang mendapat penghargaan sebagai juara pertama pada Create The Future Design Contest.

Movito adalah sebuah motor elektrik yang khusus didesain untuk masyarakat perkotaan di masa depan. Desainnya menerapkan desain two-modular yang terdiri dari chassis skuter bagian atas dan rangka utamanya yang menyediakan penggerak melalui in-wheel electric motor dan roda depan hubbles (tanpa arm). Melalui desain modularnya tersebut Movito memungkinkan perakitan beberapa bagian untuk dijadikan satu secara paralel untuk membentuk sebuah kendaraan two-seater.

Penggunaan mesin in-wheel diperuntukan untuk struktur skuter yang lebih ringan dan bentuk desain yang lebih dinamis. Mesin in-wheel yang diproduksi oleh CSIRO Australia tersebut diklaim dapat memberikan peningkatan efisiensi hingga 98%.

Dengan berat hanya 6kg, mesin in-wheel meminimalisasi hilangnya tenaga yang ditransfer dari komponen-komponen penggerak. Sumber dayanya pun diambil dari batere lithium-ion yang tersimpan di tengah badan skuter tersebut.

Roda hubless yang diadopsinya menggunakan teknologi mutakhir produksi Osmos, dan juga diklaim memberikan pengemudian dengan tingkat presisi yang dipastikan lebih tinggi dari motor-motor lainnya. Steering pin pada roda orbital Movito didesain di sekitar bearing besar kedua Movito pada bagian rongga circular runner-nya.

Selain memberikan aplikasi teknologi inovatif pada struktur body dan komponen penggeraknya, Movito juga menghadirkan pengaturan mesin terintegrasi ke CPU untuk memungkinkan para pengendaranya menyesuaikan setting-an pribadinya. Tak tanggung-tanggung, fasilitas hiburan yang ditawarkan Motivo adalah sambungan wireless internet, GPS, dan iPod dock untuk mendengarkan musik. (gizmag.com/OL-02)

PENGHEMAT BBM DENGAN AIR MULAI MARAK
HARGA bensin mahal membuat banyak orang mencari cara untuk menghemat konsumsi BM pada kendaraan, mulai dari penghemat BBM dalam bentuk pil maupun magnet, hingga terobosan membuat energi alternatif dari air (hidrogen) seperti yang dilakukan Joko Sutrisno. Hasil karya Joko menjadi incaran para produsen yang kini berlomba-lomba membuat penghemat BBM bertenaga air.

Dengan bersama-sama memanfaatkan metode yang populer pertengahan 2008 lalu, kini penghemat BBM bertenaga air mulai diproduksi oleh beberapa produsen dengan beberapa label. Ada yang menjualnya dengan label reactor hydrogen, multi hydrogen generator, hingga hydrogen operating system. Berbagai alat tersebut dijanjikan dapat menghemat pemakaian BBM mobil dari 20% hingga ada yang mencapai 70%, dan mencapai 100% penghematan pada motor.

Sederhananya, alat tersebut sama-sama terdiri dari tabung plastik, stainless steel yang berfungsi sebagai elektrolizer, dan zat kimia Kalium Hidroksida sebagai katalisator.

Tujuannya adalah air yang berada di dalam tabung plasitk akan diubah menjadi hydrogen. Unsur hydrogen inilah yang akan membantu pembakaran oleh bensin atau solar sebagi sumber tenaga mesin. Hal ini dikarenakan gas hydrogen mampu menambah oktan di bahan bakar, sehingga menjadi lebih hemat.

Joko Sutrisno, yang oleh beberapa situs disebut sebagai penemu awal metode ini mengatakan bahwa penemuannya ditemukan secara tidak sengaja. Saat hendak memeriksa air accu kendaraanya, ia menyulut air di dalam accu dengan korek, dan ternyata menimbulkan letupan. Dari letupan itulah, Joko menyadari bahwa air mengandung hydrogen.

Hasil yang diproduksi beberapa produsen tersebut tak jauh berbeda dengan hasil yang diproduksi sang penemunya. Joko yang menetap dan melakukan pemasaran produknya hanya di Yogyakarta tersebut memang tidak mempermasalahkan apabila penemuannya ditiru oleh pihak lain.

Bahkan kini produk-produk semakin banyak tersebar tak hanya di Yogyakarta, namun hingga Surabaya, bahkan di Jakarta. Hanya berbeda perakitan dan penampilannya, harga yang awalnya ditawarkan Joko hanya puluhan ribu rupiah kini dibandrol bisa berkali-kali lipat hingga mencapai ratusan ribu rupiah. Bahkan di kawasan Jakarta Utara, ada yang membandrolnya dengan harga 600 ribu rupiah.

Mengenai faktor keamanannya, pihak-pihak ATPM tampaknya belum merekomendasikan alat ini karena pertimbangan ditakutkan adanya peluang air yang ikut terhisap masuk ke saluran intake bbm, dan berpotensi menimbulkan karat. Selain itu gas hydrogen adalah gas yang mudah terbakar. Tidak ada salahnya kita meminta garansi dari produsen mengenai kinerja alat tersebut apabila hendak mencobanya. (OL-02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar